Tenggelamnya kapal penumpang terbesar pertama di dunia Titanic
menyimpan banyak misteri dan versi, terutama tentang bagaimana mungkin
kapal yang didaulat tidak bisa tenggelam itu akhirnya terpuruk di dasar
laut.
Seorang wanita di Inggris mengungkapkan sebuah kisah di balik
tenggelamnya kapal Titanic yang akan meruntuhkan semua versi yang ada.
Louise Patten, seorang pengusaha wanita sukses yang juga merupakan
direktur perusahaan FTSE 100, mengatakan bahwa neneknya telah
mengungkapkan sebuah rahasia ketika Patten berusia 16 tahun. Patten
dilarang untuk membocorkannya karena akan menyebabkan dua hal.
Yang pertama, rahasia ini akan menghancurkan nama baik almarhum
kakeknya, Charles Lightoller, seorang penerima penghargaan pada Perang
Dunia I yang juga merupakan pahlawan karena ambil bagian dalam operasi
evakuasi Dunkirk pada 1940. Kedua, rahasia ini akan mengubah sejarah
serta membalikkan versi resmi dari tenggelamnya Titanic pada April 1912
yang menewaskan 1517 orang.
Akhirnya, pada usianya yang ke-56 tahun, dia membeberkan rahasia
tersebut karena dinilainya merupakan waktu yang tepat. Lagipula,
menurutnya, semua yang terlibat dalam peristiwa Titanic telah meninggal.
Patten tidak ingin rahasia ini ikut hilang ketika dia meninggal nanti.
Rahasianya ini juga dibaginya dalam novel terbarunya yang berjudul “Good
as Gold”.
“Kakekku adalah seorang petugas nomor dua di Titanic. Dia sedang
berada di kabin ketika kapal itu menabrak gunung es. Dia menolak untuk
ikut dalam sekoci penyelamat, karena keberuntunganlah dia akhirnya dapat
hidup,” ujar Patten memulai ceritanya saat diwawancara oleh The
Telegraph, Kamis 23 September 2010.
Patten mengatakan bahwa kakeknya meloncat ke air yang dingin saat
Titanic tenggelam di perairan Grand Banks dekat pulau Newfoundland di
Kanada. Kakeknya ikut terhisap air saat kapal tersebut terhisap ke dasar
laut, kemudian terjadi ledakan pada kapal yang mendorong kakeknya ke
permukaan.
Beruntung, kapal penyelamat sedang berada di lokasi tersebut
dan dia berhasil diselamatkan.
Ketika ditanya oleh Dewan Perdagangan Inggris dan Senat AS apakah dia
melakukan percakapan setelah tabrakan dengan Kapten atau petugas
pertama, William Murdoch, yang saat itu sedang bertugas, kakeknya
menjawab tidak. Patten mengatakan bahwa kakeknya berbohong.
“Setelah tabrakan terjadi, kakekku turun ke bawah dengan Kapten dan
Murdoch ke kabin Murdoch untuk mengambil senapan jikalau terjadi
kerusuhan ketika menurunkan sekoci. Kakek menceritakan bahwa bukannya
mengendalikan Titanic memutari gunung es ke sebelah kiri, pengendali
kapal, Robert
Hitchins, panik dan memutarnya ke arah yang berlawanan,”
ujar Patten.
Mungkin ini terdengar sebagai kesalahan yang tidak patut bagi
pengemudi kapal sekelas Titanic, namun Patten menjelaskan semuanya. Dia
mengatakan bahwa kapal uap Titanic masih menggunakan kemudi seperti
kapal layar, yang disebut sebagai Tiller Orders. Pada kemudi seperti
ini, jika ingin berbelok ke kanan, maka yang ditekan adalah yang ke arah
kiri, begitu juga sebaliknya. Sedangkan kapal uap umumnya menggunakan
Rudder Orders, yaitu kemudi yang berbelok persis seperti yang
diinginkan.
“Murdoch memberikan perintah Tiller Orders kepada Hitchins. Dalam
keadaan panik, Hitchins memutarnya menggunakan Rudder Order persis
seperti pada latihan. Mereka hanya punya empat menit untuk mengubahnya,
ketika Murdoch mendapati kesalahan Hitchins dan mencoba memperbaikinya,
semuanya sudah terlambat,” jelas Patten.
Kemudian Patten menceritakan lagi rahasia yang lebih mencengangkan.
Patten mengatakan bahwa Hitchin lah yang membuat kesalahan, namun yang
membuat keputusan menenggelamkan kapal titanic yang menewaskan ribuan
orang adalah pemilik Titanic sendiri, Bruce Ismay, pemimpin White Star
Line.
“Titanic menabrak gunung es pada titik vitalnya, namun menurut
perkiraan kakekku, Titanic dapat mengapung dalam waktu yang lama. Tapi
Ismay keluar dan tidak ingin investasi besarnya berada diam di tengah
laut Atlantic dan tenggelam perlahan, atau diderek ke pelabuhan
terdekat. Itu bukanlah publisitas yang bagus! Dia menyerukan Kapten
untuk berjalan dengan pelan. Titanic dibuat tidak untuk tenggelam,”
kisah Patten.
Patten mengatakan bahwa Titanic bisa saja selamat dan tidak akan ada
orang yang tewas jika kapal itu diam saja dan menunggu bantuan datang.
Namun dengan berjalan perlahan, tekanan air laut memasuki lambung yang
robek dan memenuhi setiap lantai satu persatu, itulah yang
menyebabkannya tenggelam.
Ditanya mengapa kakeknya berbohong selama ini, Patten mengatakan
bahwa kakeknya terpaksa berbohong untuk melindungi orang banyak.
“Ketika dia berada di sekoci, Bruce Ismay mengatakan kepada kakekku
bahwa jika membocorkan hal ini, maka White Star Line akan dinyatakan
lalai dan tidak layak menerima asuransi. Ismay mengatakan bahwa
perusahaannya akan bangkrut dan semua orang akan kehilangan
pekerjaannya. Ini adalah kode kehormatan diantara orang-orang seperti
kakek saya pada waktu itu. Jadi dia berbohong untuk melindungi pekerjaan
orang lain,” jelasnya.
Neneknya, jelas Patten, juga menutupinya selama ini untuk melindungi
kakeknya. Neneknya takut citra kakeknya sebagai seorang pahlawan hancur
karena disebut pembohong. Sementara Ibu Patten, yang juga tahu rahasia
ini, mengaku tidak nyaman jika Patten mengetahui hal ini.
source : vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar