Dreams are like stars,you may never touch them, but if you follow them they will lead you to your destiny • Everybody wants happiness nobody wants pain but you can't have a rainbow without a little rain

Rabu, 25 April 2012

Inca ~ Peradaban yang Ditaklukan Spanyol

Dari sekitar tahun 1450-1530, pantai barat Amerika Selatan berkembang dibawah kerajaan Inca yang besar. Masa jaya Kerajaan Inca bisa dibandingkan dengan masyarakat Romawi kuno. Keberhasilan Kerajaan Inca dalam sistem transportasi jalan, bentuk pemerintahan dan sistem perhitungan, membuat mereka mampu menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Mereka membangun jalan dari Ekuador sampai ke selatan di perbatasan Argentina dan Chile dengan membentuk sebuah sistem komunikasi yang besar. Sepanjang jalan yang dibangun ada seorang pembawa pesan atau berita (utusan) yang dikenal sebagai "chasquis". Chasquis adalah orang yang membawa pesan dari satu jalan raya ke jalan raya berikutnya. Jaringan jalan raya ini memberikan kontribusi yang kuat bagi keberhasilan Kerajaan Inca, karena menolong menyederhanakan usaha pemerintah untuk mengontrol dan mengendalikan kerajaan.



Pemerintahan kerajaan sangat terorganisir dan efektif. Walaupun Kerajaan Inca tidak memiliki sistem tulisan, namun mereka memiliki metode perhitungan yang kompleks dan penyimpanan file yang mereka sebut "quipu”.

Quipu adalah sebuah sistem untuk merekam data dengan menggunakan senar / string bersimpul. Simpul-simpulnya menunjukkan angka puluhan, ratusan, ribuan dan puluhan ribu. Quipu ini digunakan oleh seorang ahli quipu yang disebut quipucamayocs atau penghitung. Untuk menentukan perbedaan antara senar dan makna yang diberikan quipumayocs biasanya menggunakan ukuran dan warna yang berbeda. Misalnya sebuah senar kuning itu berarti emas, senar putuh artinya perak dan senar merah artinya tentara.

Sama seperti di banyak kebudayaan lainnya, sejarah Inca didasarkan pada kisah penciptaan. Awal dari Inca dimulai dengan Dewa Pencipta, Tici Viracocha, yang menurut mereka keluar dari Sungai / Danau Titicaca.

Orang-orang yang tinggal di dekat dewa besar ini telah membuatnya tersinggung dan marah sehingga ia menghancurkan orang-orang di sekitarnya dan membuat mereka jadi batu. dewa besar, sehingga ia menghancurkan orang dan mengubah mereka menjadi batu. Setelah itu, Viracocha menciptakan matahari, bulan dan kehidupan baru bagi manusia yang akan disebarkan ke semua tempat sepanjang pantai barat Amerika Selatan.


Beberapa manusia baru ini kemudian menuju Cuzco dan membentuk sebuah masyarakat dan kota yang dikenal sebagai kota besar Inca. Dari Sungai Titicaca, manusia baru Manco Capac pergi ke Cuzco melalui gua-gua di bawah tanah. Akhirnya, ia tiba bersama dengan saudara-saudarinya dan semua istrinya di Gua Pacariqtambo, sebuah gua di Lembah Cuzco. Setelah mengalahkan tiga saudaranya dalam sebuah pertempuran dia mengambil istri-istri saudaranya itu.Setelah saudara-saudaranya itu mati, mereka kemudian berubah menjadi batu. Kemudian Manco Capac menjadi seorang penguasa pertama dari Inca. Dari Manco Capac inilah semua keturunan penguasa Inca.



Batu itu bahan yang paling penting untuk membangun Kerajaan Inca. Namun demikian batu juga memiliki arti penting lainnya. Batu itu sangat penting dalam sejarah penciptaan Inca. Di dalam batu terdapat roh atau kekuatan yang mampu mengubah batu menjadi manusia atau sebaliknya manusia menjadi batu.

Karena itu orang-orang Inca menyembah batu dan menghargai substansinya walaupun batu juga adalah bagian yang penting dari bangunan yang mereka buat. Misalnya batu “huacas” atau batu keramat/suci terdapat dalam kisah penciptaan mereka. Ketika semua saudara-saudara Manco Capac berubah menjadi batu, mereka dianggap sebagai huacas/batu keramat. Aya Auca, saudara ketiga dari Manco Capac didaulat untuk melindungi kota Cuzco. Selama perang melawan musuh-musuh mereka yang dikenal sebagai “Chanca”, pemimpin pemerintahan Inca yang terkenal, Pachacutec, berdoa kepada dewa-dewa dan semua batu-batu menjadi tentara yang kemudian berhasil mengalahkan Chanca.

Penghormatan yang besar kepada batu dan kepercayaan akan kekuatan roh dari batu membuat batu sangat dominan dalam budaya dan keterampilan orang Inca. Mereka menggunakan batu-batu dalam ukuran besar yang kemudian dijadikan dinding tanpa diberikan lem. Batu-batu besar itu diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada celah untuk selembar kertas sekali pun. Biasanya permukaan batu-batu ini halus dan memiliki sudut yang tidak lurus sehingga kelihatannya seperti batu yang hidup. Pembangunan tempat tinggal dengan batu ini dapat kita saksikan di Machu Picchu, “kota hilang bansa Inca”. Kota kuno ini terletak di pegunungan setingga 2.438 meter, dan masih memiliki bentuk yang hampir sama seperti aslinya, ketika orang-orang Inca tinggal di sini. Karena letaknya yang tinggi dan sulit dijangkau maka para penjajah Spanyol tidak menemukan Machu Picchu.



Anehnya, di tempat ini masih ditemukan tempat ibadah mereka (candi) yang terbentuk dari dinding batu granit besar, yang dipahat dengan demikian indahnya dan menunjukkan keahlian bangsa Inca atas batu. Machu Picchu dikenal sebagai contoh terbaik dan yang paling dijaga dari keahlian bangsa Inca dalam kebudayaan mereka dengan batu.


Contoh lain dari keterampilan seni batu adalah batu-batuan di Sacsayhuaman dekat Cuzco. Orang-orang Inca menggambar kota Cuzco seperti puma atau singa dengan Sacsayhuaman sebagai kepalanya. Benteng kuno di Cuzco ini digambarkan seperti sebuah toko yang berisikan barang-barang seperti senjata, pakaian, permata, emas dan perak. Sangat mungkin bahwa kota ini dibangun dari generasi-ke generasi karena arsitektur kota yang besar dengan batu-batu yang besar pula.


Orang-orang Inca tidak hanya ahli dalam memahat batu, tetapi juga mereka mengembangkan sistem pengairan untuk melawan kesulitan lingkungan yang mereka hadapi. Pegunungan Andes, adalah wilayah dengan lereng yang curam dan tanahnya tidak terlalu cocok untuk pertanian. Namun kondisi ini menjadi tantangan buat orang Inca. Untuk mengatasi kondisi ini mereka membangun terasering sepanjang pegunungan. Untuk menyirami tanaman pertanian mereka, mereka mengubah aliran sungai dan memasukkannya ke terasering yang mereka bangun. Inovasi mereka ini masih digunakan sampai sekarang ini di Pegunungan Andes.



Dedikasi yang tinggi terhadap seni ukir batu terlihat dalam lukisan-lukisan patung Inca. Mereka membuat ukiran dalam skala besar, seperti yang ditemukan dalam Templo del Sol (Kuil Matahari) di Cuzco. Pada saat orang-orang Spanyol menaklukkan Cuzco, orang-orang Spanyol terheran-heran karena orang-orang Inca memiliki patung yang luar biasa terbuat dari emas dan perak. Patung-patung ini disimpan oleh orang Spanyol tetapi banyak diantaranya sudah habis. Ada beberapa patung yang masih tetap ada karena patung-patung ini dikuburkan bersama orang mati. Emas dan perak juga dipercaya memiliki roh seperti batu. Karena itu banyak patung terbuat dari emas dan perak seluruhnya.



Menyulam adalah salah satu seni kerajinan yang memiliki nilai yang besar bagi orang Inca. Teknik menyulam teratur dengan baik. Mereka menggunakan desain geometris dengan warna-warni yang cerah. Kaing sulaman memiliki nilai yang tinggi. Kadang-kadang perdagangan didasarkan pada tukar beli kain tenunan. Beberapa sulaman dibuat hanya untuk kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebagiannya bisa diinterpretasi sebagai bagian dari tulisan mereka.



Meskipun kekaisaran Inca itu besar dan maju, kerajaan ini berkembang hanya dalam jangka waktu yang pendek. Berlangsung hanya sekitar satu abad. Pada 1532, Francisco Pizarro dan anak buahnya tiba di Panama tepat saat kerusuhan sipil di Kerajaan Inca. Huayna Capac, penguasa waktu itu meninggal dunia, karena itu kerajaannya dikuasai oleh seorang putranya yang bernama Huascar. Seorang putera lainnya bernama Atahualpa marah, maka dia membunuh Huascar.

Memanfaatkan perang sipil ini, Pizarro menyerang dan membunuh Atahualpa, yang berarti berakhirnya masa kejayaan Inca. Kemudian Pizarro melelehkan semua patung emas Inca dan dibawa pergi.



Budaya Inca sangat menarik namun sebagian besar informasi tentang mereka hilang selama masa penaklukan Spanyol. Arsip-arsip Spanyol, yang memberikan informasi tentang saksi mata kejayaan Inca, biasanya menilai kebudayaan Inca dengan kacamata Eropa karena itu mereka menghancurkan semua tempat-tempat penting bangsa Inca di Cuzco dan sekitarnya. Jadi hari ini ada sedikit bukti dari sebuah budaya yang sangat mengagumkan. Para arkeolog kini bekerja keras untuk mengungkapkan kembali beberapa misteri yang terkubur untuk memajukan pengetahuan kita tentang Inca.

0 komentar:

Posting Komentar